Sabtu, 14 Mei 2011

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
A.      Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah berasal dari bahasa Arab “Syajarotun” yang berarti Pohon. Yang berasal dari bibit, kemudian tumbuh berkembang, mempunyai cabang dan ranting. Sejarah dalam bahasa inggris disebut “History” yang berarti masa lampau. Sedangkan dalam Kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian sejarah meliputi :
·        Silsilah, asal usul, dan keturunan
·        Kejadian atau peristiwa masa lampau yang benar-benar terjadi
Kebudayaan adalah hasil penciptaan akal budi manusia, seperti kepercayaan, kesenian, nilai, norma, dan adat istiadat.
Sedangkan Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW.
Dengan demikian Sejarah Kebudayaan Islam adalah segala hasil penciptaan masyarakat Islam masa lampau yang bertujuan untuk memperbaiki kehidupan beragama, bermasyarakat, dan bernegara.

Menurut Dr. Harun Nasution, periode sejarah Islam dibagi menjadi tiga yaitu :
1.     Periode Klasik
a.      Masa Kemajuan : (650 – 1000 M) à yaitu pada masa Rasulullah, Khulafa’ur Rosyidi, Bani Umayyah, dan pertengahan Bani Abbasiyyah
b.      Masa Perpecahan : (1000 – 1250 M) à masa pertengahan Bani Abbasiyyah sampai berahirnya pemerintahan Bani Abbasiyyah
2.     Periode Pertengahan
Yaitu masa tiga kerajaan besar Islam (Turki Usmani, Daulah Syafawiyah, dan Daulah Mongolia India)
a.      Masa Kemunduran : (1250 – 1500 M) à hancurnya Baghdad karena serangan tentara Mongol
b.      Fase Kemajuan : (1500 – 1700 M )                        Masa tiga kerajaan besar
c.      Fase Kemunduran Kembali : (1700 – 1800 M)
3.     Periode Modern
(1800 – sekarang) dalam periode ini Islam mulai bangkit kembali dan melakukan “Tajdid” pembaharuan.
B.     Tujuan dan Manfaat Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam
      Tujuan mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam adalah untuk mempelajari kehidupan umat Islam masa lalu tentang masalah kehidupan dan cara mengatasinya. Sesuatu yang baik dapat kita ambil manfaatnya, dan yang buruk dapat kita tinggalkan dan jangan sampai terulang.
      Manfaat mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam antara lain sebagai berikut :
1.     Dapat mengambil Ibrah / pelajaran kehidupan dari umat terdahulu
2.     Mengenal identitas umat Islam yang dalam menjalankan kehidupannya berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist.
3.     Memberikan inspirasi bagi generasi Islam selanjutnya dalam usaha memajukan agama Islam
C.     Bentuk Wujud Kebudayaan Islam
1.     Sistem Politik
a.      Hukum Islam
Sumber hukum Islam adalah Al-Qur’an dan Hadist, hukum Islam sangat menghargai hak asasi manusia. Semua manusia memiliki kedudukan yang sama dihadapan Allah
b.      Khilafah
Setelah Rasulullah wafat, pemegang pemerintahan Islam adalah Kholifah, Khilafah merupakan sistem pemerintahan baru, dimana sistem pemerintahan pada saat itu sebagian besar dalam bentuk kekaisaran
c.      Kementrian dan Administrasi
Pada awal pemerintahan Khulafa’ur Rosyidin, kholifah mengurusi semua urusan negara. Namun seiring semakin luasnya pemerintahan Islam maka dalam menjalankan pemerintahannya kholifah dibantu oleh beberapa mentri dan penasihat

d.      Keuangan
Pada mulanya, sumber keuangan pemerintahan Islam hanya berasal dari zakat dan shodaqoh.sejak pemerintahan Umar bin Khotob sumber keuangan negara berkembang antara lain berasal dari pajak bumi dan pajak pribadi.
2.     Sistem Kemasyarakatan
Pada saat itu masyarakat terbagi dalam beberapa kelompok yaitu :
a.      Penguasa
Yaitu kholifah (Amirul Mu’minin) dan pejabat negara yang mengemban pemerintahan
b.      Tokoh Agama
Ulama’, hakim, dan para imam masjid
c.      Militer
Polisi dan tentara yang bertugas dalam urusan perang dan keamanan negara
d.      Cendekiawan
Terdiri para ilmuwan dan para pelajar
e.      Pekerja dan Budak
Para pekerja ini biasanya tinggal di daerah industri, sedangkan para budah adalah penduduk suatu wilayah yang telah ditahlukkan Islam.
f.        Petani
Kelompok ini tinggal didaerah pedesaan yang subur sebagai penggarap sawah atau penyewa tanah
3.     Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan sangat berkembang pesat pada masa pemerintahan bani Abbasiyyah, dimana para Kholifah menaruh perhatian yang besar dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan yaitu dengan cara antara lain :
·         Menterjemahkan buku-buku asing kedalam bahasa Arab
·         Menjamin kesejahteraan para ilmuan dengan cara memberikan hadiah
·         Mendirikan lembaga-lembaga pendidikan
Perkembangan ilmu pengetahuan pada saat itu sangat pesat, yang meliputi ilmu-ilmu agama (Al-Ulum Ad-Diniyyah) dan ilmu-ilmu umum (Al-Ulum Ad-Dakhiliyah). Sehingga muncul para ilmuwan yang sangat terkenal antara lain:

ó  At-Tabrani
: Ilmu Tafsir Al-Qur’an
ó  Bukhari & Muslim
: Ilmu Hadist
ó  Al-As’ari & Al-Maturidhi
: Ilmu Kalam / Tauhid
ó  Maliki, Hanafi, Syafi’i, Hanbali
: Ilmu Fiqih
ó  Syibawaih & Al- Kisa’i
: Ilmu Bahasa Arab
ó  Abu Nawas
: Ilmu Syair Arab
ó  Ibnu Sina, Al-Razi, Al-Farabi
: Ilmu Kedokteran
ó  Ibnu Haitam
: Ilmu Optik
ó  Jabir ibnu Hayyan
: Ilmu Kimia
ó  Abu Raiban Muhammad Al-Baitun
: Ilmu Fisika
ó  Al-Farghani
: Ilmu Astronomi
ó  Abu Hasan Al-Mas’d
: Ilmu Geografi
ó  Al-Khawarizmi
: Ilmu Matematika
ó  Ibnu Rusydi
: Ilmu Filsafat
ó  Ibnu Hisyam
: Ilmu Sejarah


1 komentar:

Komentar