Jumat, 20 Mei 2011

RUNTUHNYA DINASTI BANI UMAYYAH

A.      Kemunduran Dinasti Bani Umayyah
Terdapat lima kholifah yang dianggap menonjol dalam masa pemerintahan bani umayyah, mereka yaitu :
1.       Muawiyah bin Abi Sufyan
2.       Abdul Malik bin Marwan
3.       Al-Walid bin Abdul Malik
4.       Umar bin Abdul Aziz
5.       Hisyam bin Abdul Malik
Namun setelah pemerintahan Hisyam, para kholifah tidak ada yang dapat menjaga stabilitas keamanan dalam Negara, mereka tidak dapat mengatasi para pemberontak, bahkan terjadi perpecahan dalam keluarga besar Bani Umayyah
Sebab-sebab kemunduran Dinasti Bani Umayyah antara lain adalah :

1.       Kekuasaan Kholifah yang absolut
Semua kebijakan kholifah tidak dapat diganggu gugat
2.       Gaya hidup Kholifah yang bermewah-mewahan
Para Kholifah telah mengikuti gaya hidup para bangsawan Bizantium
3.       Tidak adanya peraturan khusus tentang tata cara pengangkatan kholifah
Hal ini menyebabkan terjadi perebutan kekuasaan diantara putra mahkota
4.       Banyaknya gerakan pemberontakan yang dilakukan selama pemerintahan bani Umayyah
Diantaranya adalah Golongan Syi’ah, Khawarij, dan keluarga Bani Abbasiyyah
5.       Pertentangan antara golongan Arab utara dan Arab selatan
Pertikaian itu terjadi antara Arab Utara, (Quraisy-Mudhariyah) dan Arab Selatan (Yaman-Himariyah) dan Bani Umayyah lebih condong memihak pada kelompok Arab Selatan
6.       Kekecewaan para tokoh agama tentang kebijakan pemerintah
Kebijakan Kholifah yang tidak sesuai dengan syari’at Islam diantaranya Berfoya-foya, dan selalu mencacimaki keluarga Ali

B.      Keruntuhan Dinasti bani Umayyah
Keluarga Bani Abbasiyyah sudah mulai menyusun kekuatan untuk dapat menggulingkan pemerintahan bani Umayyah sejak pemerintahan Kholifah Umar bin Abdul Aziz yang bersikap arif sehingga memberi kebebasan kelompok-kelompok lain untuk melakukan dakwah (Propaganda), namun kegiatan tersebut masih besifat rahasia.
Perang Zab Hulu adalah perang terakhir Dinasti bani Umayyah, Perang antara Kholifah Marwan bin Muhammad melawan pasukan Abu Muslim Al-Khurasani. Dalam perang ini terjadi pembersihan etnis keluarga besar Dinasti bani Umayyah.
Hanya ada satu dari keturunan Bani Umayyah yang dapat selamat, yaitu : Abdurrahman Ad-Dakhil,  beliau dapat menyelamatkan diri sampai ke Andalusia (Spanyol) dan mendirikan Dinasti Bani Umayyah II disana.
Sebab-sebab runtuhnya Dinasti Bani Umayyah adalah :
1.       Figur Kholifah yang lemah
Ada kholifah yang merupakan keturunan dari budak belian
2.       Hak istimewa bangsa arab dan syuriah
Karena keluarga bani Umayyah berasal dari Syuriah, maka sebagian besar para pejabat Negara berasal dari sana, sehingga menimbulkan kecemburuan social antara orang arab lainnya terutama orang-orang Islam dari Persia
3.       Pemerintahan yang korup dan tidak demokrasi
Sistem pemerintahan turun temurun telah menyalahi pemerintahan Khulafaur Rosyidin, selain itu karena para pejabat Negara merupakansatu  keluarga maka praktik korupsi tidak dapat diadili
4.       Terjadinya perebutan kekuasaan dalam anggota keluarga Dinasti bani Umayyah
Hal ini terjadi pada masa pemerintahan Marwan bin Hakam yang menginginkan kedua anaknya menjabat sebagai kholifah (Abdul malik dan  Abdul Aziz)
5.       Tidak adanya pemimpin politik dan militer yang handal
Setelah pemerintahan Hisyam, para Kholifah bani Umayyah bersifat lemah sehingga gagal mengatasi pemberontakan-2 yang terjadi
6.       Munculnya gerakan para pemberontak
Karena para Kholifah lemah, system pemerintahan kacau, dan para pejabat hanya mengutamakan kepentingannya pribadi untuk memperkaya diri dan berfoya-foya, hal ini mendorong terjadinya banyak pemberontakan
7.       Serangan dari kelompok Abu Muslim Al-Khurasani dan Abul Abbas As-Shaffah
Panglima Abu Muslim bersatu dengan Abul Abbas sehingga terbentuk sebuah kekuatan besar yang berusaha meruntuhkan kekuasaan bani Umayyah

C.      Hikmah Dari Runtuhnya Dinasti Bani Umayyah
1.       Tidak boleh rakus terhadap kekuasaan
2.       Tidak boleh boros dalam menggunakan uang Negara
3.       Harus bersikap adil dan bijaksana dalam menjalankan kekuasaan
4.       Dekat dengan tuhan dan taat menjalankan syari’at Islam
      5.     Dekat dengan rakyat dan mengasihi fakir, miskin.

2 komentar:

Komentar