Senin, 23 Mei 2011


KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
Kerajaan Islam di Luar Pulau Jawa

A.      KERAJAAN SAMUDRA PASAI
      Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai didirikan pada abad ke-11 Masehi oleh Meurah Khair. Kerajaan ini terletak di pesisir tumur laut Aceh.
      Penguasa Kerajaan Samudra Pasai terbagi menjadi dua Dinasti yaitu : Dinasti Meurah Khair, dan Dinasti Meurah Silu.

1.     Dinasti Meurah Khair
            Pendiri sekaligus Raja pertamanya adalah Meurah Khair yang bergelar “Maharaja Mahmud Syah”. Secara urut, raja-raja yang pernah berkuasa pada Dinasti Meurah Khair adalah :
¨      Maharaja Mahmud Syah  (1042-1078 M)
¨      Maharaja Mansyur Syah   (1078-1133 M)
¨      Maharaja Giyasuddin Syah          (1133-1155 M)
¨      Maharaja Nuruddin Syah (1155-1210 M)

           Maharaj Nuruddin Syah (Maurah Noe) yang juga disebut “Teuku Samudra” atau “ Sultan Nazimuddin Al-Kamil”. Beliau berasal dari mesir yang ditugaskan merebut pelabuhan Gujarat. Raja ini tidak memiliki keturunan sehingga diakhir masa pemerintahannya terjadi kekacauan karena perebutan kekuasaan.

2.     Dinasti Meurah Silu
            Pendiri dan Raja pertamanya adalah Meurah Silu yang bergelar “Sultan Malik As-Saleh” beliau masih keturunan dari Raja Perlak (Malaysia). Hubungan dengan Raja Pelak berjalan harmonis karena beliau menikahi Putri Raja Perlak “Putri Gangga Sari”
            Selengkapnya raja-raja yang pernah berkuasa pada Dinasti Meurah Silu adalah sebagai berikut :
¨      Sultan Malik As-Saleh                              (1285-1297 M)
¨      Sultan Muhammad Malik Zahir                 (1297-1326 M)
¨      Sultan Mahmud Malik  Zahir                     (1326-1345 M)
¨      Sultan Mansyur Malik Zahir                      (1345-1346 M)
¨      Sultan Ahmad Malik Zahir             (1346-1383 M)
¨      Sultan Zainah Abidin                                 (1383-1403 M)
           Pada masa pemerintahan Sultan Zainal Abidin, wilayah kekuasaan kerajaan sangat luas meliputi daerah Kedah di Semenanjung Malaya (Malaysia).  Beliau sangat dalam menyebarkan pengaruh Islam sampai ke Pulau Jawa dan Sulawesi dengan mengirimkan para ahli da’wah seperti Maulana Malik Ibrahim dan maulana Ishak.
           Kehidupan perekonomian disarkankan pada perdagangan Nasional dan Internasional sehingga terciptalah kemakmuran karena diterapkannya hukum syari’ah Islam dalam kehidupan sehari-hari
          
B.     KERAJAAN MALAKA
      Kerajaan Malaka merupakan kerajaan Islam yang menguasai wilayah Semenanjung Malaka dan Riau. Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Malaka adalah sebagai berikut:
¨      Iskandar Syah                         (1396-1414 M)
¨      Muhammad Iskandar Syah                 (1414-1424 M)
¨      Sultan Muzafar Syah                           (1424-1458 M)
¨      Sultan Mansyur Syah              (1458-1477 M)
¨      Sultan Alauddin Syah              (1477-1488 M)
¨      Sultan Mahmud Syah              (1488-1511 M)

1.     Iskandar Syah
            Iskandar Syah merupakan pendiri sekaligus raja pertama keraan Malaka, beliau awalnya adalah seorang pangeran dari kerajaan Majapahit yang melarikan diri setelah Majapahit kalah dalam perang Paregreg. Beliau melarikan diri bersama pengikutnya ke Semenanjung Malaya dan mendirikan kerajaan baru yang bernama Kerajaan Malaka.
            Nama aslinya adalah Para Misora stelah masuk Islam beliau berganti nama menjadi Iskandar Syah. Pada masa pemerintahannya, kerajaan Malaka menjadi salah satu kerajaan besar yang disegani kerajaan lain disekitarnya.
2.     Muhammad Iskandar Syah
            Muhammad Iskandar Syah merupakan Putra mahkota dari Iskandar Syah. Beliau naik tahta menggantikan ayahnya Iskandar Syah. Pada masa pemerintahan beliau, wilayah kekuasaan dan perdagangan semakin meluas. Beliau menikahi Putri Raja Kerajaan Samudra Pasai sehingga beliau dapat menguasai wilayah perdagangan dari Semenanjung Malaya sampai kewilayah Samudra Pasai
3.     Sultan Muzafar Syah
            Muzafar Syah dapat menyingkirkan Muhammad Iskandar Syah dalam sebuah kemelut politik. Beliau adalah yang pertama kali meggunakan gelar Sultan seperti gelar raja-raja pada kerajaan Islam.
            Pada masa pemerintahannya, kerajaan malak mendapat serangan dari Kerajaan Siam, namun serangan ini dapat digagalkan, sehingga beliau dapat memeperkukuh wilayah kekuasaannya sampai ke Pahang, Indragiri, dan Kampar.
4.     Sultan Mansyur Syah
            Sultan Mansyur Syah naik tahta menggantikan ayahnya Sultan Muzafar Syah. Pada masa pemerintahannya, Sultan Mansyur Syah dapat menguasai kerajaan Siam dan mengukuhkan kebesarannya diantara kerajaan-kerajaan lain disekitarnya, namun beliau tidak menyerang Kerajaan Samudra Pasai karena beliau ingin menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan Islam disekitarnya.
5.     Sultan Alauddin Syah
            Setelah Sultan Mansyur Syah wafat, beliau digantikan putranya Sultan Alauddin Syah. Pada masa pemerintahannya kondisi perekonomian cukup stabil, namun secara politis Kerajaan Malaka dapat dikatakan mengalami kemunduran karena banyak terjadi pemberontakan dan banyak daerah taklukan yang melepaskan diri
6.     Sultan Mahmud Syah
            Sultan Mahmud Syah menggantikan ayahnya menaiki tahta, pada masa pemerintahannya Kerajaan malak mengalami kemunduran baik dalam bidang perekonomian maupun politik.
            Secara perekonomian, aktifitas perdagangan diambil alih oleh Kerajaan banten yang memiliki pelabuhan di Tepi Selat Sunda. Apalagi setelah Selat malaka dikuasai Portugis dan mengenakan pajak yang sangat tinggi kepada setiap kapal yang melewati Selat Malaka.
            Secara Politik wilayah Kerajaan Malaka hanya mencakup wilayah Semenanjung Malaka, dalam kondisi yang lemah, Portugis dapat menguasai dan menahlukan Malaka dalam sebuah serangan yang dipimpin oleh Alfonso d’Albuquerque pada tahun 1511 M.
            Kehidupan ekonomi Kerajaan malaka hanya bertumpu pada sektor perdagangan dan pelayaran serta setiap kapal yang berlabuh harus membayar pajak kepada Syah Bandar
            Dalam kehidupan sehari-hari Masyarakat kerajaan Malaka menggunakan bahasa Melayu dan menjadikan Agama Islam sebagai agama resmi negara.

1 komentar:

Komentar