KERAJAAN ISLAM DI
INDONESIA
Kerajaan Islam di Luar Pulau Jawa
A.
KERAJAAN SAMUDRA PASAI
Kerajaan ini
merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai didirikan
pada abad ke-11 Masehi oleh Meurah Khair. Kerajaan ini terletak
di pesisir tumur laut Aceh.
Penguasa Kerajaan
Samudra Pasai terbagi menjadi dua Dinasti yaitu : Dinasti Meurah Khair, dan
Dinasti Meurah Silu.
1.
Dinasti Meurah Khair
Pendiri
sekaligus Raja pertamanya adalah Meurah Khair yang bergelar “Maharaja Mahmud
Syah”. Secara urut, raja-raja yang pernah berkuasa pada Dinasti Meurah Khair
adalah :
¨
Maharaja Mahmud
Syah (1042-1078 M)
¨
Maharaja
Mansyur Syah (1078-1133 M)
¨
Maharaja
Giyasuddin Syah (1133-1155 M)
Maharaj
Nuruddin Syah (Maurah Noe) yang juga
disebut “Teuku Samudra” atau “ Sultan Nazimuddin Al-Kamil”. Beliau berasal dari
mesir yang ditugaskan merebut pelabuhan Gujarat. Raja ini tidak memiliki
keturunan sehingga diakhir masa pemerintahannya terjadi kekacauan karena
perebutan kekuasaan.
2.
Dinasti Meurah Silu
Pendiri dan Raja pertamanya adalah Meurah Silu yang bergelar “Sultan Malik
As-Saleh” beliau masih keturunan dari Raja Perlak (Malaysia). Hubungan dengan
Raja Pelak berjalan harmonis karena beliau menikahi Putri Raja Perlak “Putri
Gangga Sari”
Selengkapnya
raja-raja yang pernah berkuasa pada Dinasti Meurah Silu adalah sebagai berikut
:
¨
Sultan Malik
As-Saleh (1285-1297 M)
¨
Sultan Muhammad
Malik Zahir (1297-1326 M)
¨
Sultan Mahmud
Malik Zahir (1326-1345
M)
¨
Sultan Mansyur
Malik Zahir (1345-1346 M)
¨
Sultan Ahmad
Malik Zahir (1346-1383 M)
¨
Sultan Zainah
Abidin (1383-1403 M)
Pada masa
pemerintahan Sultan Zainal Abidin, wilayah kekuasaan kerajaan sangat luas
meliputi daerah Kedah di Semenanjung Malaya (Malaysia). Beliau sangat dalam menyebarkan pengaruh Islam
sampai ke Pulau Jawa dan Sulawesi dengan mengirimkan para ahli da’wah seperti
Maulana Malik Ibrahim dan maulana Ishak.
Kehidupan
perekonomian disarkankan pada perdagangan Nasional dan Internasional sehingga
terciptalah kemakmuran karena diterapkannya hukum syari’ah Islam dalam
kehidupan sehari-hari
B.
KERAJAAN MALAKA
Kerajaan
Malaka merupakan kerajaan Islam yang menguasai wilayah Semenanjung Malaka dan
Riau. Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Malaka adalah sebagai berikut:
¨
Iskandar Syah (1396-1414 M)
¨
Muhammad
Iskandar Syah (1414-1424 M)
¨
Sultan Muzafar
Syah (1424-1458 M)
¨
Sultan Mansyur
Syah (1458-1477 M)
¨
Sultan Alauddin
Syah (1477-1488 M)
¨
Sultan Mahmud
Syah (1488-1511 M)
1.
Iskandar Syah
Iskandar Syah merupakan pendiri sekaligus raja pertama keraan Malaka,
beliau awalnya adalah seorang pangeran dari kerajaan Majapahit yang melarikan
diri setelah Majapahit kalah dalam perang Paregreg. Beliau melarikan diri
bersama pengikutnya ke Semenanjung Malaya dan mendirikan kerajaan baru yang
bernama Kerajaan Malaka.
Nama
aslinya adalah Para Misora stelah masuk Islam beliau berganti nama menjadi
Iskandar Syah. Pada masa pemerintahannya, kerajaan Malaka menjadi salah satu
kerajaan besar yang disegani kerajaan lain disekitarnya.
2.
Muhammad Iskandar Syah
Muhammad Iskandar Syah merupakan Putra mahkota dari Iskandar Syah. Beliau
naik tahta menggantikan ayahnya Iskandar Syah. Pada masa pemerintahan beliau,
wilayah kekuasaan dan perdagangan semakin meluas. Beliau menikahi Putri Raja
Kerajaan Samudra Pasai sehingga beliau dapat menguasai wilayah perdagangan dari
Semenanjung Malaya sampai kewilayah Samudra Pasai
3.
Sultan Muzafar Syah
Muzafar
Syah dapat menyingkirkan Muhammad Iskandar Syah dalam sebuah kemelut politik.
Beliau adalah yang pertama kali meggunakan gelar Sultan seperti gelar raja-raja
pada kerajaan Islam.
Pada
masa pemerintahannya, kerajaan malak mendapat serangan dari Kerajaan Siam,
namun serangan ini dapat digagalkan, sehingga beliau dapat memeperkukuh wilayah
kekuasaannya sampai ke Pahang, Indragiri, dan Kampar.
4.
Sultan Mansyur Syah
Sultan
Mansyur Syah naik tahta menggantikan ayahnya Sultan Muzafar Syah. Pada masa
pemerintahannya, Sultan Mansyur Syah dapat menguasai kerajaan Siam dan
mengukuhkan kebesarannya diantara kerajaan-kerajaan lain disekitarnya, namun
beliau tidak menyerang Kerajaan Samudra Pasai karena beliau ingin menjalin
hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan Islam disekitarnya.
5.
Sultan Alauddin Syah
Setelah Sultan Mansyur Syah wafat, beliau digantikan putranya Sultan
Alauddin Syah. Pada masa pemerintahannya kondisi perekonomian cukup stabil,
namun secara politis Kerajaan Malaka dapat dikatakan mengalami kemunduran
karena banyak terjadi pemberontakan dan banyak daerah taklukan yang melepaskan
diri
6.
Sultan Mahmud Syah
Sultan
Mahmud Syah menggantikan ayahnya menaiki tahta, pada masa pemerintahannya
Kerajaan malak mengalami kemunduran baik dalam bidang perekonomian maupun
politik.
Secara
perekonomian, aktifitas perdagangan diambil alih oleh Kerajaan banten yang
memiliki pelabuhan di Tepi Selat Sunda. Apalagi setelah Selat malaka dikuasai
Portugis dan mengenakan pajak yang sangat tinggi kepada setiap kapal yang
melewati Selat Malaka.
Secara
Politik wilayah Kerajaan Malaka hanya mencakup wilayah Semenanjung Malaka,
dalam kondisi yang lemah, Portugis dapat menguasai dan menahlukan Malaka dalam
sebuah serangan yang dipimpin oleh Alfonso
d’Albuquerque pada tahun 1511 M.
Kehidupan
ekonomi Kerajaan malaka hanya bertumpu pada sektor perdagangan dan pelayaran
serta setiap kapal yang berlabuh harus membayar pajak kepada Syah Bandar
Dalam kehidupan
sehari-hari Masyarakat kerajaan Malaka menggunakan bahasa Melayu dan menjadikan
Agama Islam sebagai agama resmi negara.
Al-Hamdulillah!...
BalasHapus