Sabtu, 14 Mei 2011

KHULAFA'UR ROSYIDIN 

ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ
A.      Biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu bakar Ash-Shiddiq dilahirkan sekitar tahun 569 M. berasal dari suku Quraisy bani Tamim. Sebelum masuk Islam bernama Abdul Ka’bah, setelah masuk Islam diganti oleh Rosulullah menjadi Abdullah. Sedangkan nama Abu Bakar sendiri merupakan julukan (Abu = ayah / Bakr = pagi-pagi sekali)  Beliau merupakan salah seorang yang pertama kali masuk Islam (As-sabiqunal awwalun)
Abu Bakar merupakan sahabat dekat nabi, beliau yang menemani nabi hijrah dari Makkah ke madinah. selain itu beliau juga merupakan mertua dari Nabi Muhaamad, karena Nabi menikah dengan putri beliau yaitu Siti ‘Aisyah. Abu Bakar mendapatkan gelar As-Shiddiq yang artinya orang yang membenarkan dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad
B.      Silsilah Abu Bakar Ash-Shiddiq
C.      Pengangkatan Menjadi Seorang Kholifah
Setelah Rasulullah wafat, ada 2 golongan yang menginginkan jabatan sebagai kholifah yaitu :
a.   Kaum Anshar mencalonkan Sa’ad bin Ubadah
b.  Kaum Muhajirin mencalonkan Abu Bakar
Setelah melalui musyawarah akhirnya ditetapkanlah bahwa pengganti Rasulullah sebagai kholifah adalah Abu bakar Ash-Shiddiq.

D.      Prestasi Kholifah Abu Bakar Ash-Shiddiq
1.       Perbaikan Sosial Masyarakat
a.       Memerangi kaum murtad
Setelah rasulullah wafat, sekelompok orang Madinah menyatakan keluar dari Islam dan melakukan pemberontakan. Kelompok inilah yang disebut Kaum Riddah
b.       Mengatasi orang yang tidak membayar zakat
Ada beberapa orang yang berpendapat bahwa membayar zakat hanya kepada Nabi Muhammad, oleh karena itu setelah nabi Muhammad wafat mereka enggan membayar zakat
c.       Memberantas nabi-nabi palsu
Orang-orang yang mengaku sebagai nabi sebenarnya sudah ada semenjak nabi Muhammad masih hidup. Namun setelah nabi wafat mereka semakin berani, diantara orang-orang yang mengaku sebagi nabi adalah “
1)       Aswad Al-Ansi               à orang yang pertamakali mengaku sebagai nabi
2)       Musailamah Al-Kazzab  à terjadi Perang Yamamah yang menyebabkan banyak penghafal al-qur’an wafat.
3)       Saj’ah                           à wanita Kristen yang mengaku sebagai nabi
4)       Thulaihah bin Khuwailid  à dlm pertempuran ia kalah dan akhirnya masuk Islam
2.       Pengumpulan Ayat-ayat Al-Qur’an
Dalam perang Yamamah, banyak sekali para sahabat penghafal Al-Qur’an yang wafat, oleh karena itu Sahabat Umar mengusulkan agar dilakukan pembukuan Al-Qur’an karena khawatir Al-Qur’an akan musnah.
            Oleh karena itu Kholifah Abu Bakar memberikan tugas kepada Zaid bin Tsabit untuk menuliskannya kedalam satu mushaf dan disimpan di kediaman Abu Bakar
3.       Perluasan wilayah Islam
a.       Perluasan ke wilayah Irak dan Persia            è dipimpin oleh Kholid bin Walid
b.      Perluasan ke wilayah Syiria              è dipimpin oleh Usamah bin Zaid
c.       Perluasan ke wilayah Palestina        è dipimpin oleh Amr bin Ash
d.      Perluasan ke wilayah Roma             è dipimpin oleh Ubaidah bin Jarrah
e.      Perluasan ke wilayah Damaskus      è dipimpin oleh Yazid bin Muawiyah
f.         Perluasan ke wilayah Yordania         è dipimpin oleh Surahbin bin Hasanah

E.      Gaya Kepemimpinan Kholifah Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar merupakan seorang kholifah penerus perjuangan nabi yang berusaha menciptakan sebuah masyarakat yang hidup dalam zaman Baldatun toyyibatun warobbun ghofur.
Dengan dua sifat yang menonjol yaitu :
Ø dengan kelembutannya beliau menginsyafkan orang yang berbuat munkar
Ø dengan ketegasannya beliau mengatasi orang yang memberontak

F.      Wafatnya Kholifah Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar wafat pada tahun 13 H. dalam usia 63 tahun karena sakit. Setelah menjabat sebagai kholifah selama 2 tahun 3 bulan dan dimakamkan di Madinah disamping makam Rosulullah.

G.     Ibrah dari Kisah Kholifah Abu Bakar Ash-Shiddiq
1.       menciptakan stabilitas social dengan cara mengatasi orang-orang murtad dan para pemberontak
2.       menerima masukan dari orang lain demi kebaikan. Hal ini ditunjukkan dalam usaha pembukuan Al-Qur’an
3.       Menyebarkan Islam dengan cara damai, karena selain dengan cara perang, penyebaran agama Islam dapat dilakukan dengan dakwah dan suru tauladan yang baik.

UMAR BIN KHOTOB
A.      Biografi Umar bin Khotob
Umar dilahirkan di Makkah 40 tahun sebelum hijrah, Umar masuk Islam dalam usia 27 tahun. Sebelumnya Umar merupakan salah seorang tokoh Quraisy yang paling membenci nabi, namun karena mendapat hidayah Allah maka beliau berubah menjadi orang yang paling gigih membela Islam.
Umar mendapat gelar Al-Faruq (yang membedakan) karena sifat ketegasan beliau yang membedakan antara yang baik dan yang buruk. Selain sebagai sahabat nabi, Umar juga merupakan mertua Rasulullah karena Nabi Muhammad menikah dengan putrid Umar yang bernama Khafsah.

B.      Silsilah Umar bin Khotob
C.      Pengangkatan Menjadi Seorang Kholifah
Ketika Abu Bkar Ash-Shiddiq sudah sakit, beliau meminta pendapat kepada para sahabat-sahabat senior tentang calon penggantinya sebagai kholifah. Akhirnya mendaparkan persetujuan bahwa pengganti Abu Bakar adalah Umar bin Khotob

D.      Prestasi Kholifah Umar bin Khotob
1.        Menetapkan kalender Hijriyah
Semakin luasnya wilayah pemerintahan Islam maka kebutuhan penggunaan system perhitungan tahun semakin penting terutama dalam bidang surat menyurat, oleh karena itu setelah mendapatkan usulan dari para sahabat akhirnya ditetapkanlah kalender Hijriyyah yang perhitungannya dimulai sejak nabi hijrah dari makkah ke Madinah (pada saat itu tahun ke-16 hijriyah)
2.        Membangun dan merenovasi masjid
Semakin banyaknya pemeluk Islam dari tahun ke tahun maka kebutuhan akan beribadah semakin basar terutama masjid. Oleh karena itu pada masa pemerintahannya, kholifah umar membangun dan merenovasi beberapa masjid antara lain :
—   Masjidil Haram         à Makkah        —   Masjidil Aqsha         à Palestina
—   Masjid Nabawi         à Madinah       —   Masjid Amr bin Ash  à Masir
3.        Perluasan wilayah Islam
a.       Perluasan wilayah Islam ke Syiria dan Palestina
Terjadi perang Yarmuk, antara Pasukan Islam (46 000 orang) melawan pasukan Romawi (300 000 orang). Dalam perang ini, pasukan Romawi yang dipimpin oleh Caesar mengalami kekalahan dan akhirnya Uskup Agung Yerussalem menyerahkan kunci kota suci Palestina kepada Kholifah Umar
b.      Perluasan wilayah Islam ke Irak dan Persia
Dalam pertempuran ini, Hurmuz (pemimpin pasukan Persia) tertangkap dan dibawa kehadapan kholifah, namun karena melihat kejujuran kholifah Umar akhirnya Hurmuz masuk Islam.
c.       Perluasan wilayah Islam ke Mesir
Pasukan Islam yang sedang menahlukkan Palestina dibawah pimpinan Amr bin Ash, diperintahkan Kholifah Umar untuk melanjutkan perjalanan ke Mesir dan akhirnya Pasukan Islam dapat menahlukkan Mesir.
4.        Menata administrasi pemerintahan
Sejak masa pemerintahan Umar inilah mulai diadakan pemisahan kekuasaan dengan cara membentuk beberapa Diwan (departemen) yang bertugas sesuai dengan keahlian masing-masing. Departemen-departemen tersebut antara lain :
— Sekretaris Negara      (Al-Katib)                 — Pejabat kepolisisan (diwan Al-ahdas)
— Pejabat perpajakan    (Diwan Al-Kharaj)     — Pejabat kehakiman (diwan Al-Qodhi)
5.        Membagi wilayah kekuasan Islam kedalam 8 Propinsi
Wilah tersebut adalah (Makkah, Madinah, Syiria, Jazirah, Basrah, Kufah, Palestina, Mesir)

E.      Gaya Kepemimpinan Kholifah Umar bin Khotob
ü      Cerdas dan tegas, serta mengutamakan kepentingan rakyat
ü      Membangun dasar-dasar masyarakat yang islamy
ü      Pemimpin yang ahli strategi perang
ü      Sangat tegas dalam menegakkan hukum
ü      Berpola hidup sederhana
ü      Menjaga toleransi beragama

F.      Wafatnya Kholifah Umar bin Khotob
Kholifah Umar wafat pada tahun 23 H / 644 M. dalam usia 63 tahun. Beliau dibunuh oleh Abu Lu’luah ketika sedang sholat. Kholifah Umar menjabat kekholifahan selama 10 tahun.

G.     Ibrah dari Kisah Kholifah Umar bin Khotob
1.    Umar adalah salah seorang pemimpin yang meletakkan demokrasi Islam
2.    Beliau senantiasa mengutamakan kepentingan rakyat kecil
3.    Memilih pejabat yang sesuai dengan keahlian masing-masing
4.    membuka diri untuk menerima masukan dari masyarakat.


USTMAN BIN AFFAN
A.      Biografi Ustman bin Affan
Ustman bin Affan dilahirkan pada tahun 573 M. suku Quraisy dari Bani Umayyah. Ustman masuk Islam atas ajakan dari Abu Bakar Ash-Shiddiq karena mereka berdua merupakan sahabat dekat dan sama-sama sebagai pedagang.
Ustman mendapatkan gelar Dzun Nurain (orang yang memiliki dua cahaya). Hal ini dikarenakan Ustman menikah dengan dua putri nabi yang bernama Ruqoyyah dan Ummi Kultsum.

B.      Silsilah Ustman bin Affan
C.      Pengangkatan Menjadi Seorang Kholifah
Sebelum meninggal, Kholifah Umar telah menunjuk 6 orang sahabat agar berunding dan menetapkan salah satu diantara mereka sebagai kholifah pengganti Umar. Enam orang sahabat tersebut adalah :
1.    Ustman bin Affan
2.    Ali bin Abi Tholib
3.    Zubair bin Awwam
4.    Thalhah bin Ubaidillah
5.    Sa’ad bin Abi Waqas
6.    Abdurrahman bin Auf.

Abdullah bin Umar (putra kholifah Umar) beliau ikut sebagai peserta musyawarah, berhak memilih tetapi tidak berhak dipilih.
Setelah diadakam musyawarah, akhirnya diputuskan bahwa Usman bin Affan sebagai pengganti Kholifah Umar, Ustman diangkat sebagai kholifah pada tahun 23 H (644 M). pada saat berusia 70 tahun.

D.      Prestasi Kholifah Ustman bin Affan
1.        Kodifikasi Mushaf Al-Qur’an
Kholifah Ustman memerintahkan zaid bin Tsabit sebagai ketua panitia kodifikasi Al-Qur’an. Lalu Al-Qur’an tersebut disalin menjadi 4 buah. Yang satu disimpan di kediaman kholifah (Madinah), sedangkan yang lainnya dikirimkan ke Makkah, Suriah, Kufah dan Basrah.
2.        Renovasi Masjid Nabawi
Masjid nabawi yang mulai direnovasi pada masa Kholifah Umar, diperluas dan diperindah pada masa kholifah Utsman
3.        Pembentukan Angkatan Laut
Pada masa Kholifah Utsman, wilayah Islam sudah mencapai daerah Afrika, Siprus, sampai Konstantinopel. Untuk menjaga wilayah tersebut dibentuklah Angkatan laut yang pada akhirnya angkatan laut tersebutlah yang membawa misi dakwah Islam sampai ke Eropa bahkan sampai ke Indonesia
4.        Perluasan Wilayah
a.       Perluasan Wilayah Islam ke Khurasan
Kholifah mengutus Sa’id bin Ash dan Hudzaifah bin Yaman untuk menahlukkan wilayah ini.
b.      Perluasan Wilayah Islam ke Armenia
Kholifah mengutus juru dakwah yaitu Salam Rabiah al-bahli untuk mengajarkan Islam
c.       Perluasan Wilayah Islam ke Afrika Utara
Tentara islam dapat membebaskan wilayah ini dari jajahan tentara Romawi
d.      Perluasan Wilayah Islam ke Ray dan Azerbeijan
Kholifah Utsman mengirimkan Walid bin Uqbah untuk mengatasi para pemberontak yang tak mau membayar pajak.

E.      Gaya Kepemimpinan Kholifah Ustman bin Affan
Kholifah Utsman merupakan pribadi yang lemah lembut, penuh kasih sayang dan yang paling menonjol adalah rasa kedermawanannya. Namun hal ini dimanfaatkan oleh sanak kerabat utsman terutama keluarga Bani Umayyah, sehingga pada masa pemerintahan ustman banyak mengangkat para pejabat Negara dari golongan keluarganya (bani Umayyah). Hal inilah yang menimbulkan rasa ketidak puasan sebagian masyarakat terhadap kebijakan Kholifah Ustman.

F.      Wafatnya Kholifah Ustman bin Affan
Pada tahun 35 H / 657 M. datanglah serombongan masyarakat dari Mesir dibawah pimpinan Muhammad bin Abu Bakar menemui Kholifah Utsman meminta agar Gubernur Mesir (Abdullah bin Sa’ad) dipecat karena banyak melakukan penyelewengan.
Permintaan tersebut dikabulkan lalu rombongan tersebut kembali ke Mesir. Tetapi ditengan perjalanan, rombongan tersebut menangkap seorang suruhan kholifah yang membawa sepucuk surat dengan stempel kekholifahan dan memerintahkan kepada Gubernur Mesir agar membunuh para pemberontak tersebut setibanya di mesir.
Lalu rombongan tersebut kembali ke Madinah dan menuntut Kholifah Ustman. Tetapi Ustman meyakinkan bahwa beliau tidak pernah menulis surat tersebut, lalu para pemberontak tersebut marah mereka mengepung rumah utsman dan pada akhirnya membunuh utsman yang pada saat itu sedang membaca Al-Qur’an.
Utsman meninggal dunia pada saat berusia 82 tahun setelah memimpin pemerintahan selama 12 tahun.

G.     Ibrah dari Kisah Kholifah Ustman bin Affan
1.    Seorang pemimpin yang lemah lembut
2.    Kepeduliannya terhadap sesama sangat tinggi
3.    Sangat memperhatikan kepentingan masyarakat
4.    mengadakan pendekatan persuasive ketika terjadi pemberontakan


ALI BIN ABI THOLIB
A.      Biografi Ali bin Abi Tholib
Ali dilahirkan di Makkah sekitar tahun 599 M. (terpaut sekitar 30 tahun dengan nabi) ia merupakan putra dari paman nabi Muhammad (Abu Tholib). Sejak kecil Ali diasuh dibawah bimbingan nabi Muhammad sehingga sehingga tumbuh menjadi anak yang baik dan cerdas.
Ketika Muhammad diangkat menjadi Rosul, Ali merupakan orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan anak-anak. Dan setelah dewasa Ali dinikahkan oleh nabi dengan putri beliau yaitu Fatimah Az-Zahrah, dan dari mereka ini lahirlah keturunan suci cucu kesayangan rasulullah yaitu Hasan dan Husain.
Banyak gelar yang sandang oleh Ali. Diantaranya adalah :
Ø      Orang Syi’ah memberi gelar “ Alaihi Salam” = semoga Allah melimpahkan keselamatan kepadanya
Ø      Orang Sunni memberi gelar “ Radliyallahu Anhu” = semoga Allah memberikan ridho kepadanya
Ø      Orang Sufi memberi gelar “ Karramallu Wajhah” = semoga Allah memulyakan wajahnya

B.      Silsilah Ali bin Abi Tholib
C.      Pengangkatan Menjadi Seorang Kholifah
Setelah peristiwa pembunuhan terhadap Kholifah Utsman, situasi Negara kacau, pada saat itu sebagian besar kaum muslimin menghendaki agar Ali bersedia diangkat menjadi Kholifah menggantikan Utsman.
Akhirnya Ali dibaiat menjadi kholifah pada tahun 35 H / 656 M. namun ada beberapa golongan yang menolak membaiat Ali menjadi kholifah mereka itu antara lain :
1.        Golongan Muawiyah : mereka menolak membaiat Ali karena jika Ali menjadi Kholifah, mereka khawatir nanti akan dipecat.
2.        Golongan A’isyah : mereka menolak membaiat Ali karena mereka menuntut untuk mengusut tuntas pembunuhan utsman terlebih dahulu.
Karena inilah pada masa pemerintahan Ali terjadi beberapa peperangan antar sesama umat Islam.
a.       Perang Jamal = perang yang terjadi antara Ali dan A’isyah (istri nabi). Pada akhirnya perang ini dimenangkan pihak Ali dan A’isyah dikembalikan ke Madinah.
b.      Perang Shiffin = perang yang terjadi antara Ali dan Muawiyah, perang ini diakhiri dengan Tahkim (perdamaian).  Namun pihak Ali dikhianati dalam perdamaian ini.
c.       Perang Nahrawan = Perang yang terjadi antara golongan Ali (Syi’ah) dengan golongan yang keluar dari pihak Ali (Khawarij) pada akhirnya perang ini dimenangkan oleh Ali.

D.      Prestasi Kholifah Ali bin Abi Tholib
1.        Mengganti Pejabat yang kurang cakap
Para pejabat pada masa kholifah Utsman yang menyeleweng dipecat dan diganti dengan pejabat yang baru, mereka antara lain adalah :
Sahl bin Hanif
Sebagai Gubernur Syiria
Qays bin Sa’ad
Sebagai Gubernur Mesir
Utsman bin Hanif
Sebagai Gubernur basrah
Umrah bin Syihab
Sebagai Gubernur Kufah
2.        Membenahi keuangan Negara
Menarik kembali kekayaan para pejabat yang diperoleh dengan cara yang tidak benar
3.        Memajukan ilmu tata bahasa arab
Memerintahkan Abul Aswad Ad-Du’ali untuk menyusun pokok-2 ilmu Nahwu
4.        membangun kota Kufah
Pada Masa pemerintahan kholifah Ali, beliau memindahkan pusat pemerintahan ke Kota Kufah (Iraq) hal itu dikarenakan banyak pendukung Ali di kota ini, selain itu juga letak kota Kufah sangat strategis untuk mengawasi pergerakan golongan Muawiyah.
E.      Gaya Kepemimpinan Kholifah Ali bin Abi Tholib
Kholifah Ali memiliki banyak kelebihan, diantaranya Kecerdasan, ketegasan, keberanian, dan sebagainya. Oleh karena itu ketika beliau menjadi kholifah, hal pertama yang dilakukan adalah memecat para pejabat yang korup.
Demikian juga ketika terjadi perang Shiffin, pihak Muawiyah terdesak dan minta damai, Ali  menolak karena beliau tahu bahwa itu hanya tipu muslihat muawiyah belaka. Tetapi karena desakan para pengikut Ali akhirnya beliau menerima Tahkim. Tetapi akibatnya timbullah 3 golongan umat Islam yaitu :
1.        Golongan Syi’ah = adalah golongan yang setia terhadap Ali
2.        Golongan Khawarij = golongan yang berhianat dan keluar dari kelompok Ali
3.        Golongan Murji’ah = golongan pendukung Muawiyah bin Abi Sufyan.

F.      Wafatnya Kholifah Ali bin Abi Tholib
Sisa-sisa golongan Khawarij berencana melakukan pembunuhan terhadap 3 orang yang dianggap paling bertanggungjawab atas perpecahan yang terjadi diantara umat islam. Tiga orang tersebut adalah :
1.        Mu’awiyah bin Abi Sufyan (Syiria)            à akan dibunuh oleh = Barak bin Abdillah At-Tamimi
2.        Amr bin Ash  (Mesir)                  à akan dibunuh oleh = Amr bin bakar At-Tamimi
3.        Ali bin Abi Tholib  (Kufah)          à akan dibunuh oleh = Abdurrahman bin Muljam.
Dari ke tiga rencana pembunuhan tersebut yang berhasil hanya Abdurrahman bin Muljam yang berhasil melaksanakan tugasnya membunuh Ali.
Ali terbunuh ketika hendak melakukan Sholat Shubuh, beliau ditikam dari belakang akhirnya meninggal dunia pada tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H. dalam usia 62 tahun setelah memerintah selama 5 tahun
G.     Ibrah dari Kisah Kholifah Ali bin Abi Tholib
1.    Kecintaan terhadap ilmu pengetahuan
2.    Pemimpin yang disiplin dan tegas dalam membela kebenaran
3.    Menjujung tinggi keputusan yang telah menjadi kesepakatan
4.    dalam beberapa hal lebih mengutamakan kebenaran dari pada persatuan.

1 komentar:

Komentar